Sabtu, 25 Juni 2011

Piutang

Piutang termasuk aktiva lancar. Artinya piutang tersebut dapat dicairkan dalam jangka waktu yang singkat, maksimal dalam satu tahun buku. Ditinjau dari sumber terjadinya, piutang digolongkan menjadi dua kategori yaitu :

1. Piutang Usaha
Piutang Usaha ( account receivable ) ini timbul dari hasil utama perusahaan yang berupa penjualan produk atau penjualan jasa dan layanan yang diberikan perusahaan. Piutang ini seluruhnya dapat dimasukkan sebagai aktiva lancar dengan syarat jangka waktu penagihannya kurang dari satu tahun.

2. Piutang Lain-lain
Piutang Lain-lain ( other receivable ) timbul karena transaksi selain dari kegiatan usaha utama perusahaan, misalnya penjualan aktiva perusahaan, pemberian pinjaman kepada karyawan.

Piutang dalam laporan keuangan ditulis sebesar jumlah kotor tagihannya dan disertai dengan jumlah taksiran piutang yang tidak dapat ditagih / piutang diragukan.
Jurnal yang berkaitan dengan piutang usaha sebagai berikut :

a. Timbulnya piutang usaha karena penjualan kredit
Piutang Usaha        Rp. 50.000.000
Penjualan               Rp. 50.000.000

( Penjualan tidak kena PPN )
Piutang Usaha        Rp. 55.000.000
Penjualan               Rp. 50.000.000
PPN Keluaran         Rp. 5.000.000

b. Terjadi pengembalian barang oleh konsumen :
Retur                              Rp. 1.000.000
         Piutang Usaha                  Rp. 1.000.000
( retur barang tidak kena PPN )

Retur                              Rp. 1.000.000
PPN Keluaran                             Rp. 100.000
        Piutang Usaha                   Rp. 1.100.000
( retur barang kena PPN )

c.  Pemberian potongan atas penjualan tunai :
Kas                        Rp. 49.000.000
Pot. Tunai                                 Rp. 1.000.000
         Penjualan                          Rp. 50.000.000


           Kadang piutang tidak dapat ditagih keseluruhan, hal ini menimbulkan kerugian. Jika jumlah piutang yang tidak dapat ditagih relatif kecil, perusahaan tidak perlu membentuk cadangan / penyisihan. Tapi jika jumlah piutang yang tidak dapat ditagih jumlahnya cukup besar dan berisiko maka sebaiknya perusahaan membentuk cadangan.

 Metode penghapusan piutang yaitu :
a. Metode penghapusan langsung ( direct write off method )
Ketika dalam satu tahun buku ada piutang tidak tertagih maka pada akhir tahun dilakukan penghapusan dengan jurnal :

Biaya piutang tidak tertagih      Rp. 5.000.000
            Piutang Usaha                         Rp. 5.000.000

b. Metode penyisihan / cadangan ( allowance method )
       Dengan metode ini, piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih dicatat dengan jurnal. Contoh, piutang usaha Rp 20.000.000,- diperkirakan 2% tidak dapat ditagih. Maka jurnal untuk penyisihan piutang tidak tertagih adalah :

Biaya piutang tidak tertagih               Rp. 400.000
           Penyisihan piutang tidak tertagih                RP. 400.000
( 20.000.000 x 2% = 400.000 )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar